Kamis, 24 November 2016

Jenis Jenis Konjungsi


Konjungsi disebut juga kata penghubung atau kata sambung. Dengan kata lain, konjungsi adalah kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat. Konjungsi terbagi menjadi dua, yaitu
1. Konjungsi Koordinatif
Yaitu kata yang menggabungkan kata atau klausa yang berstatus sama. Misalnya, kata dan, tetapi, atau, bahkan, tambahan, namun, dan lain-lain. Contoh
Aku ingin pergi ke pasar, tetapi hujan belum reda.

2. Konjungsi SUbordinatif
Yaitu konjungsi yang menghubungkan anak kalimat dan iduk kalimat atau menghubungkan bagian dari kalimat subordinatif. Misalnya kata ketika, pada, saat, jika/jikalau, sebab/karena, agar, supaya, bahwa, yang, untuk, guna, demi, andai, dan lain-lain. Contoh
2. Konjungsi subordinatif, yaitu konjungsi yang menghubungkan anak kalimat dan induk kalimat atau
Ia tertidur ketika guru menjelaskan materi pelajaran.
Kegunaan atau fungsi konjungsi adalah untuk mengubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, kalimat dengan kalimat.

Rabu, 23 November 2016

Perbedaan Teks Laporan dan Deskripsi

Teks laporan disebut juga teks klasifikasi, karena teks tersebut memuat klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Teks laporan sering dianggap sama dengan teks deskripsi. Sebenarnya, teks laporan dan teks deskripsi berbeda.  Perbedaan yang paling menonjol di antara keduanya terletak pada sifatnya, yaitu bahwa teks laporan bersifat global dan universal, sedangkan teks deskripsi bersifat unik dan individual.


Teks laporan lebih menekankan pada pengelompokkan berbagai hal ke dalam jenis-jenis sesuai dengan ciri-ciri setiap jenis pada umumnya. Teks laporan berkaitan dengan hubungan berjenjang antara sebuah kelas dan sub-sub kelas yang ada di dalamnya.

Sabtu, 19 November 2016

Faktor Penentu Negoisasi

Menganalisis Faktor Penentu Keberhasilan Negoisasi

            Sebuah permasalahan akan dengan mudah terselesaikan jika masing-masing pihak memberikan penawaran yang menjadi solusi terbaik dalam sebuah perundingan. Ada beberapa faktor yang menentukan keberhasilan sebuah negoisasi, antara lain.
a.       Kesediaan semua pihak berkompromi dengan pihak lain.
b.      Tidak ada pihak yang dirugikan.
c.       Kesepakatan yang dicapai bersifat praktis, dapat dilakukan.
d.      Alasan yang disertakan mampu mempengaruhi pihak lain.

Perhatikan penggalan teks negoisasi berikut.
Pembeli   : “Berapa harga sekilo manga ini, Bang?”
 Penjual    : “Tiga puluh ribu, Bu. Murah.”
Pembeli   : “Boleh kurang kan, Bang?”
Penjual    : “Belum boleh, Bu. Barangnya bagus lho, Bu. Ini bukan karbitan. Masak di pohon.”
Pembeli   : “Iya, Bang, tapi harganya boleh kurang kan? Kan lagi musim, Bang. Dua puluh ribu saja ya?”
Penjual    : “Belum boleh, Bu. Dua puluh delapan ribu ya, Bu. Biar saya dapat untung.”
Pembeli   : “Baiklah, tapi saya boleh pilih sendiri kan, Bang?”
Penjual    : “Asal jangan pilih yang besar-besar, Bu. Nanti saya bisa rugi.”
Pembeli   : “Iya, Bang. Yang penting saya dapat manga yang bagus dan tidak busuk.”
Penjual    : “Saya jamin, Bu. Kalau ada yang busuk boleh ditukarkan.”
Pembeli   : “Baiklah, saya ambil 3 kilo ya, Pak.”
Akhirnya penjual mempersilahkan pembeli untuk emilih dan menimbang sendiri mangga yang dibelinya.




Faktor yang menentukan tercapainya kesepakatan dalam negoisasi di atas adalah sebagai berikut.
Faktor Penyebab Keberhasilan Negoisasi
Bukti Kutipan
Alasan yang disampaikan mampu pengajukan penawaran kepada penjual dengan fakta yang ada.
“Iya, Bang, tapi harganya boleh kurang kan? Kan lagi musim, Bang. Dua puluh ribu saja ya?”
Tidak memaksa pihak lain.
Pembeli   : “Iya, Bang, tapi harganya boleh kurang kan? Kan lagi musim, Bang. Dua puluh ribu saja ya?”
Penjual    : “Belum boleh, Bu. Dua puluh delapan ribu ya, Bu. Biar saya dapat untung.”
Pembeli   : “Baiklah, tapi saya boleh pilih sendiri kan, Bang?”
Penjual    : “Asal jangan pilih yang besar-besar, Bu. Nanti saya bisa rugi.”
Kesediaan partisipan untuk berkompromi.
Pembeli   : “Iya, Bang. Yang penting saya dapat manga yang bagus dan tidak busuk.”
Penjual    : “Saya jamin, Bu. Kalau ada yang busuk boleh ditukarkan.”
Pembeli   : “Baiklah, saya ambil 3 kilo ya, Pak.”


Jumat, 11 November 2016

Anjuran Perbanyak Do'a Ketika Sujud

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أقرب ما يكون العبد من ربه وهو ساجد . فأكثروا الدعا

"Kondisi palknh dekat antara selrang hamba dengan Tuhannya adalah ketika dia sujud, maka perbanhamlah do'a (ketika sujud)"
(HR Muslim, Ahmad, An-Nasa'i, dan Abu Dawud)

Hikmah dari posisi sujud ini adalah seorang hamba membuktikan kehambaan, ketundukan, kerendahan, dan kefakirannya. Dalam kondisi seperti ini sangat tepat bagi seorang hamba untjm memanjatkan do'a karena dka sangat dekat dengan Allah 'Azza wa Jalla dan akan dikabulkan do'anya..

Kamis, 10 November 2016

Mengidentifikasi Nilai-nilai dalam Hikayat



Hikayat banyak memiliki nilai kehidupan. Nilai kehidupan yang dimaksudkan adalah kejadian yang biasa terjadi dalam kesehian yang kemudian berfungsi sebagai bahan pembelajaran bagi pembacanya. Nilai-nilai kehidupan tersebut dalam berupa nilai religius (agama), moral, budaya, social, edukasi (pendidikan), dan estetika (keindahan). Untuk lebih jelasnya mengenai nilai-nilai kehidupan tersebut, mari kita perhatikan.

Nilai
Konsep Nilai
Kutipan Teks
Agama
Memohon kepada Tuhan dengan berdoa dan bersedekah agar dimudahkan urusannya.
Maka pada suatu hari, ia pun menyuruh orang membaca doa kunut dan sedekah kepada fakir miskin.
Pasrah kepada Tuhan setelah beusaha.
Maka ia pun menyerahkan dirinya kepada Allah Subhanallahu Wa Ta’ala dan berjalan dengan sekuatnya.

Sosial
Tidak melihat status perbedaan social.
Si Kembar menolak dengan mengatakan bahwa dia adalah hamba yang hina. Tetapi, tuan putri menerimanya dengan senang hati.
Membantu orang-orang yang berada dalam posisi kesulitan.
Dengan segera Syah Peri mengeluarkan dayang-dayang itu. Tatkala Garuda itu dating, Garuda itu dibunuhnya.

Budaya
Raja ditunjuk berdasarkan keturunan dan raja yang memiliki putra lebih dari satu selalu mencari tahu siapa yang paling gagah dan pantas menjadi penggantinya.
Maka baginda pun bimbanglah, tidak tahu siapa yang patut dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu sama-sama gagah. Jikalau baginda pun mencari muslihat; ia menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda yang berkata padanya: barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri.
Mencari jodoh putrinya dengan cara mengadakan syaembara atau semacam perlombaan.
Adapun Raja Kabir itu takluk kepada Buraksa dan akan menyerahkan putrinya, Putri Kemala Sari sebagai upeti. Kalau tiada demikian, negeri itu akan dibinasakan.
Untuk menunjukkan yang terkuat dan terhebat.
Oleh Buraksa ditambahkannya bahwa Raja Kabir sudah mencanangkan bahwa barang siapa yang dapat membunuh Buraksa itu akan dinikahnya dengan anak perempuannya yang terlalu elok parasnya itu. “Barang siapa yang dapat susu harimau beranak muda, ialah yang akan menjadi suami tuan putri”
Moral
Tidak mau bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu.
Hatta datanglah ke Sembilan orang anak raja meminta susu kambing yang disangkaya susu harimau beranak muda itu.
Kewajiban belajar ilmu agama sejak usia kecil.
Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya.


Perbedaan Eksposisi Definisi dengan Deskripsi



Eksposisi definisi adalah batasan pengertian topik dengan memfokuskan pada karakteristik sendiri. Eksposisi definisi ini memberikan penjelasan mengenai suatu topik yang dibahas berdasarkan fakta yang ada.

Contoh Eksposisi Definisi
Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer. Jahe biasa digunakan sebagai bahan masakan atau penyedap rasa alami. Selain bisa digunakan sebagai rempah-rempah, tanaman ini juga bisa mengobati beberapa penyakit seperti batuk, panas dalam dan masih banyak lagi. Tanaman jahe memiliki tinggi sekitar 30 hingga 100 cm. Daunnya berbentuk menyirip dengan panjang sekitar 15 hingga 23 mm dan panjang 8 hingga 15 mm. Jahe memiliki rimpang atau akar berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Akar inilah yang diambil dan dimanfaatkan sebagai jahe. Rasa dominan pedas dan hangat pada jahe disebabkan oleh senyawa keton yang bernama zingeron. Terdapat 3 jenis jahe yang sangat popular di pasaran yaitu, jahe gajah, jahe kuning dan jahe merah. 

Jika dilihat sekilas, eksposisi definisi ini akan terlihat sama dengan deskripsi. Hal mudah untuk membedakan eksposisi definisi dan deskripsi adalah dari sudut pandang penulis. Eksposisi definisi berdasarkan fakta yang objektif tanpa disertai sudut pandang penulis, sedangkan deskripsi berdasarkan fakta disertai dengan sudut pandang penulis mengenai suatu objek tersebut.
Contoh Deskripsi
Ketika berada di pantai, tentu ada keinginan untuk menyaksikan matahari terbit dan matahari terbenam. Begitu pula, ketika berada di Pantai Pangandaran, Jawa Barat, matahari terbit dan terbenam dapat disaksikan dengan Indah. Bentuk semenanjung dari Pantai Pangandaran membuat kita bisa menikmati matahari terbit di sisi pantai timur dan tenggelam di sisi pantai barat.

           Pemandangan Pantai Pangandaran sangat memesona. Di sebelah kanan terlihat perbukitan yang memanjang. Sementara itu, di sisi kiri terdapat perkampungan nelayan dengan beraneka perahu tradisional. Selain itu, di sisi kanan pun terdapat hutan cagar alam Pananjung yang dipakai sebagai penyangga ekosistem sekaligus tujuan wisata. Di pantai ini pun banyak dipenuhi kios cinderamata, penginapan, dan took kelontong. Hal ini sangat menarik jika mengabdikan pantai dengan teman atau keluarga dalam media foto atau video. Selain itu, hal ini pun dapat dijadikan pengalaman yang tidak akan terlupakan.



Perbedaan Eksposisi Proses dengan Prosedur Kompleks



Eksposisi Proses
Proses adalah langkah-langkah atau cara melakukan sesuatu dari awal hingga akhir. Jadi eksposisi proses adalah paragaf yang memaparkan suatu proses atau langkah-langkah suatu topik secara terperinci dan urut. Pada umumnya paragraf eksposisi proses memaparkan tentang proses terjadinya suatu hal, cara membuat atau cara penggunaan sesuatu.   

Contoh:
Pohon anggur, di samping buahnya yang digunakan untuk pembuatan minuman, daunnya pun dapat digunakan sebagai bahan untuk pembersih wajah. Caranya, ambillah daun anggur secukupnya, lalu tumbuh sampai halus. Masaklah hasil tumbukan itu dengan air secukupnya dan tunggu sampai mendidih. Setelah itu, ramuan tersebut kita dinginkan dan setelah dingin baru kita gunaan untuk membersihkan wajah. insyaAllah, kulit wajah kita akan terlihat bersih dan berseri-seri.


            Jika dilihat sekilas, eksposisi proses ini hamper mirip dengan prosedur kompleks. Hampir-hampir kita tidak bisa membedakan antara eksposisi proses dengan prosedur kompleks. Bagi kamu yang belum tahu prosedur kompleks itu seperti apa dan bagaimana, marilah kit abaca terlebih dahulu pengertian prosedur kompleks di bawah ini.

Prosedur Kompleks
            Prosedur berarti tahap-tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas. Jadi, teks prosedur kompleks memberitahu kita bagaimana sesuatu dikerjakan melalui serangkaian langkah atau tindakan. Informasi dalam teks prosedur disajikan dengan urutan peristiwa yang logis.
Contoh:
Omelete adalah makanan sederhana yang mudah dibuat dengan bahan-bahan yang mudah di dapatkan di toko-toko atau swalayan. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk membuat omelet.
          Pertama-tama kita harus menyaiapkan alat dan bahan untuk membuat omelet. Alat dan bahan yang digunakan antara lain :
1.           -mie instan
- 2 (dua) telur
- tempat

4.   - penggorengan
- piring
- tempat untuk meniriskan
- air
- spatula
- sendok

          Setelah alat dan bahan siap, masukkan air ke dalam tempat. Kemudian letakkan tempat diatas kompor. Nyalakan kompor tersebut dan tunggu air hingga mendidih. Setelah mendidih, masukkan mie instan ke dalamnya. Tunggu hingga mie instan matang.
          Setelah matang kemudian angkat mie instan dan tiriskan di tempat untuk meniriskan. Kemudian siapkan 2 butir telur. Pecahkan telur tersebut ke dalam tempat. Campurkan telur tersebut dengan mie instan yang sudah matang, bumbu mie instan, gula, dan garam secukupnya. Aduk bahan dengan sendok sampai  adonan merata.
          Kemudian, siapkan penggorengan. Letakkan penggorengan tersebut diatas kompor. Masukkan minyak ke dalam penggorengan tersebut. Setelah itu nyalakan kompor. Tunggu hingga minyak di dalam penggorengan panas.
          Setelah minyak panas, masukkan adonan yang sudah disiapkan sebelumnya kedalam penggorengan. Ratakan dan tunggu hingga matang. Saat di goreng adonan harus selalu di bolak-balik. Setelah matang, tiriskan omelete tersebut ke tempat untuk meniriskan. Setelah itu sajikan ke atas piring dan siap dimakan.
          Diatas adalah langkah-langkah pembuatan omelete. Omelete dapat dibuat kapanpun dan dimanapun seperti, untuk sarapan, untuk bekal ke sekolah, bekal ke kantor, dan lain sebagainya karena pembuatan omelete sangat mudah dan sederhana. Selamat mencoba. Terimakasih.


            Nah, kita sudah lihat bukan contoh eksposisi proses dengan prosedur kompleks. Sekarang perbedaan apa saja yang dapat kamu lihat dari kedua teks tersebut?
Perbedaannya eksposisi proses dan prosedur kompleks, Pada umumnya eksposisi proses berupa paragraph, langsung mefokuskan pada pembuatan sesuatu. Sedangkan prosedur kompleks urutan pembuatan sesuatunya dimulai dari alat dan bahan, setelah itu baru memfokuskan pada pembuatan sesuatu.
 Sekarang tugas kamu untuk menemukan perbedaan yang lainnya. Selamat Mencoba!






Bokep - Hasil Pencarian Vide0 Bokep Disini

Berikut ini Jumlah kata kunci bokep berdasarkan hasil pencarian, dari vide0 bokep di google bokep tebaru di blokir bokep 24.900.000 R...